Baru Setahun Dibangun, Jalan Rabat Beton di Sidokerto Rusak! Warga Duga Pembangunan Asal-asalan

    Baru Setahun Dibangun, Jalan Rabat Beton di Sidokerto Rusak! Warga Duga Pembangunan Asal-asalan
    Proyek yang menelan anggaran Rp17.195.000 ini diduga dikerjakan asal-asalan tanpa memperhatikan standar kualitas yang baik.

    PATI - Warga Desa Sidokerto, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, mengeluhkan kondisi jalan rabat beton di RT 06 RW 01 yang sudah mengalami kerusakan parah meski baru dibangun satu tahun lalu. Proyek yang menelan anggaran Rp17.195.000 ini diduga dikerjakan asal-asalan tanpa memperhatikan standar kualitas yang baik.  

    Jalan dengan volume panjang 104 meter, lebar 2 meter, dan ketebalan 0, 6 meter itu kini mulai retak dan mengelupas di beberapa titik. Warga yang sehari-hari melintasi jalan tersebut mengaku kecewa karena pembangunan yang seharusnya bertahan lama justru cepat rusak.

    Salah satu warga setempat, RW, mengaku heran mengapa jalan yang baru saja dibangun sudah dalam kondisi memprihatinkan. Ia menduga ada unsur kecurangan dalam proses pembangunannya.  

    “Jalan ini belum lama dibangun, tapi sudah rusak. Mungkin material yang digunakan tidak sesuai atau proses pengerjaannya asal-asalan. Kalau begini, jelas merugikan warga dan negara, ” ujar RW, Senin (27/01/2025).  

    Senada, warga lainnya, AH, menuturkan bahwa kerusakan ini sangat menghambat aktivitas warga. Menurutnya, jika pengerjaan dilakukan dengan benar, jalan seharusnya bisa bertahan lebih lama.  

    “Jangan sampai uang rakyat terbuang sia-sia. Kalau jalan cepat rusak begini, nanti warga lagi yang dirugikan. Pemerintah desa harus bertanggung jawab, ” tegasnya.  

    Berdasarkan informasi, proyek pembangunan jalan ini dilakukan secara 'swakelola' oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Sidokerto. Namun, banyak pihak mempertanyakan transparansi dan kualitas pekerjaan.

    Seorang pemerhati pembangunan desa, MR, mengungkapkan bahwa proyek rabat beton seharusnya menggunakan campuran material yang sesuai standar agar kuat dan tahan lama.

    “Banyak proyek jalan yang tidak bertahan lama karena takaran semen, pasir, dan kerikilnya tidak sesuai. Bisa jadi ada pengurangan bahan atau pekerjaan dilakukan tanpa perencanaan yang matang, ” jelas MR.  

    Menanggapi persoalan ini, warga meminta agar pihak berwenang, termasuk Inspektorat dan Dinas terkait, turun tangan untuk melakukan audit terhadap proyek ini.  

    “Harus ada evaluasi dan pertanggungjawaban. Jika memang ditemukan penyimpangan, oknum yang terlibat harus diberi sanksi tegas, ” ujar salah satu warga.  

    Pembangunan infrastruktur desa yang berkualitas seharusnya menjadi prioritas utama demi kesejahteraan masyarakat. Kasus ini menjadi peringatan agar proyek-proyek desa diawasi dengan ketat, sehingga anggaran yang berasal dari rakyat benar-benar dimanfaatkan dengan baik. (SND)

    pati jateng jalan rabat beton jalan rusak infrastruktur
    Agung widodo

    Agung widodo

    Artikel Sebelumnya

    5 Tahun Beroperasi, Tambang Diduga Ilegal...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Athan RI-Doha Gelar Pembinaan Diaspora Indonesia di Qatar
    Dukung Tumbuh Kembang Anak Papua, Personel Ops Damai Cartenz-2025 Berbagi Susu Kotak di Mimika
    Personel Ops Damai Cartenz Ajak Warga Yalimo Jaga Kesehatan dan Ciptakan Kedamaian
    Batuud Koramil 1710-07/Mapurujaya Hadiri Kegiatan Penerimaan KKN Mahasiswa Universitas Timika

    Ikuti Kami